FLASHNEWS

Cara Mendidik Anak Untuk Berpikir Kritis


Oleh : Bapak Sarwanta, M.Pd 

Sering kali guru mengajar di kelas terasa monoton karena peserta didiknya tidak respon dengan apa yang dijelaskan oleh gurunya. Ketika guru menanyakan “siapa yang mau bertanya?”, tidak ada satu anakpun yang mengangkat tangan untuk bertanya. 

Kenapa hal ini bisa terjadi?. Jawabannya karena guru belum memahami bagaimana caranya agar peserta didik aktif dan juga berpikir kritis dengan materi yang diajarkan oleh gurunya di kelas. Oleh karena itu pada kesempat ini kita akan membahas tentang cara mendidik anak untuk berpikir kritis.   
Apa itu berpikir kritis?. Berfikir Kritis adalah kemampuan berpendapat secara terorganisir sehingga mereka bisa mendapatkan jawaban yang memuaskan dirinya. Berikut cara mendidik anak untuk berpikir kritis : 

1. Doronglah anak untuk terus bertanya
Pada dasarnya anak memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, meskipun anak terlihat pendiam ataupun memiliki sifat introfet. Mulanya anak akan bertanya hal yang sepele, tetapi hal ini jangan pernah anda abaikan.
Agar anak terdorong untuk mau bertanya anda bisa memulainya  dengan memberikan sebuah cerita kepada anak,kemudian latih anak menggunakan kata tanya 5W + 1H (Who, what, where , when, why, dan How)

2. Berikan pertanyaan terbuka kepada anak
Salah satu cara mendidik anak berfikir kritis adalah dengan memperbanyak memberikan pertanyaan terbuka kepada peserta didik. Hindarilah menggunakan pertanyaan dengan kemungkinan jawaban "ya atau tidak". Menggunakan pertanyaan terbuka akan memicu anak terus bertanya hingga anak merasa puas.

3. Mengurangi Jawaban atas pertanyaan anak
Ketika anak sudah bertanya, ada baiknya bapak dan ibu guru mengurangi jawaban yang terlalu panjang. Cara untuk melatih anak berfikir kritis bisa Anda lakukan dengan cara memberikan jawaban seperlunya.Kemudian bapak dan ibu bisa balik bertanya kepada siswa, sehingga anak mampu membuat pertanyaan kembali dan mencari jawabannya.

4. Menumbuhkan minat baca anak
Nah...kalau yang ini bapak dan ibu guru sepertinya perlu energi tambahan nih.. 
Ketika anak sudah memiliki rasa keingintahuan yang besar dan terlatih untuk membuat pertanyaan sendiri, bapak dan ibu guru bisa menyediakan referensi buku yang bisa dibaca anak. Jika anak belum mampu membaca dengan baik bapak/ ibu guru bisa membacakan buku itu kepada anak.
Dengan adanya buku referensi akan membuat wawasan anak semakin bertambah.

5.Tidak menghakimi anak saat bertanya
Terkadang pertanyaan kecil yang ditanyakan anak  membuat Anda merasa jengkel untuk menjawabnya. Hal ini jangan menjadikan anda beban. Hindari untuk memarahi anak karena anak terlalu banyak bertanya. Mengapresiasi setiap pertanyaan anak bisa menjadi solusi agar anak tidak takut dan terpicu untuk terus berfikir kritis.

Mudah-mudahan tips ini bermanfaat bagi bapak dan ibu guru di kelasnya masing-masing. Sehingga peserta didik yang ada di kelas terus belajar bagaimana berpikir kritis.