FLASHNEWS

Mengenal PISA dan Contoh Soal PISA


PISA (Programme Internationale for Student Assesment) merupakan program penilaian berskala Internasional yang dibuat oleh negara-negara yang tergabung dalam OECD (Organitation for Economic Co-operation Development) atau organisasi untuk kerjasama dan Pembangunan Ekonomi.

PISA selalu dikaitkan dengan kualitas pendidikan, serta kompetensi atau kualitas guru-guru kita. Pasalnya PISA menguji kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dalam realitas kehidupan masyarakat berdasarkan kemampuan siswa pada batasan usia 15 tahun.

Tujuan PISA adalah menguji dan membandingkan prestasi anak-anak sekolah di seluruh dunia, dengan maksud untuk meningkatkan metode-metode pendidikan dan hasil-hasilnya.

Fokus penilaian PISA adalah kemampuan literasi dan problem solving pada mathematic atau matematika, sciene (Ilmu pengetahuan), dan reading (membaca). 

Mulai tahun 2018, ditambah dengan penilaian global competency (Kompetensi Global) dan finance literacy (Literasi keuangan). Penambahan bahan uji tentang globcom (global competency) dan finlit (finance literacy) inilah yang menuntut guru-guru IPS Terlibat di dalamnya, karena kedua materi ini memang paling dekat dengan mata pelajaran IPS. Demikian materi dari ibu Dra. Ernawati, M.Pd. dari SMP 2 Sragen. 

Dari hasil survey PISA tahun 2019 Indonesia berada diperingkat ke-72 dengan skor 371, sementara itu tentangga kita Singapura berada di peringkat ke-2 dengan skor 549, dan Malaysia berada di peringkat ke-56 dengan skor 415. 

Mengapa skor PISA kita selalu rendah? Jawabannya adalah karena siswa kita tidak terbiasa mengerjakan soal-soal model PISA. Soal-soal PISA menuntut siswa memiliki kemampuan untuk problem solving (Pemecahan Matalah), critical thinking (Berpikir kritis), creative thinking (Berpikir Kreatif), reasoning (pemikiran), dan decision making (pengambilan keputusan). Inilah yang sekarang disebut dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi Higher Order Thinking skill (HOTS). 

HOTS adalah salah satu kompetensi penting di abad 21 yang harus dimiliki oleh peserta. Penilaian berbasis HOTS tidak mungkin bisa dlaksanakan dengan baik jika tidak diawali dengan pembelajaran HOTS juga. Inilah alasan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil keputusan untuk menggulirkan program PKP (Peningkatan Kompetensi Pembelajaran).  

Bagi bapak dan ibu guru yang ingin mengetahui seperti apa soal PISA silakan