FLASHNEWS

Apa dan Bagaimana Best Practice

Best practice bisa diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai Pengalaman Terbaik. Best Practice merupakan pengalaman seseorang, bisa siapa saja. Tetapi dalam hal ini tentu pengalaman dari pendidik atau guru.

Bagi guru, tentu saja Best Pracktice berkaitan dengan pengalaman melaksanakan tugas pokok, tugas harian, tugas kreativitas, ataupun tugas tambahan.

Misalnya pengalaman terbaik dalam hal :
- mengajar
- menerapkan metode pembelajaran
- inovasi pembelajaran
- membimbing siswa
- mengembangkan sekolah
- mengawal pembiasaan, dan lain-lain.

Perbedaan antara Best Practice dengan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Tujuan utama PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah perbaikan proses pembelajaran, jadi fokusnya pada PBM (Proses Belajar Mengajar).  

Sedangkan Best Practice bertujuan mendokumentasikan dan mempublikasikan pengalaman terbaik tidak hanya dalam pembelajaran.

Selain itu, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bersiklus, sedangkan Best Practice tidak perlu bersiklus. PTK harus dirancang, sedangkan Best Practice bisa saja tidak dirancang.

Nah sebagai gambaran, karaktaristik dari Best Praktice adalahan sebagai berikut :
- merupakan inovasi/pengembangan cara baru dan pemecahan masalah bidang tugas.
- memberi perubahan yang LUAR BIASA (kalau bisa), atau sesuatu yang "berbeda".
- memberi solusi masalah tertentu
- dapat dijadikan model bagi orang lain
- sederhana, praktis, ekonomis, efisien, berdampak.

Dari pengalaman yang disampaikan beberapa guru yang menjadi 'juara' Best Practice, saya simpulkan ada dua jenis Best Practice.
1. Best Practice yang dirancang sebelumnya. Jadi tujuan utama kita bukan menulis, tapi menerapkan suatu konsep inovasi, perbaikan, coba-coba, pokoknya anti mainstream. Misalnya : menggunakan 'wayang suket' buatan siswa untuk alat bantu atau alat peraga. Dirancang, diujicobakan, diperbaiki, didokumentasikan, kemudian baru ditulis.

2. Best Practice yang tidak dirancang. Intinya kita ingin menulis yang bersifat reflektif, tentang pembelajaran terbaik yang pernah kita lakukan. Tapi tentu saja kita punya dokumentasinya secara lengkap.

Setelah semua dirancang, dilaksanakan, didokumentasikan, kita mulai menuliskan pengalaman luar biasa tersebut. Ada banyak model, teknik, metode penulisan. Jadi untuk Best Practice sepertinya tidak terlalu baku.

Teknik penulisan Best Practice secara umum sama. Tapi lebih sederhana, cukup 10-15 halaman saja. Berikut contoh Daftar Isi Best Practice :

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN            
BIODATA PENULIS          
KATA PENGANTAR                         
DAFTAR ISI                         
DAFTAR LAMPIRAN       

BAB I PENDAHULUAN                   
A. Latar Belakang Masalah          
B. Jenis Kegiatan                             
C. Manfaat Kegiatan                      

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN             
A. Tujuan dan Sasaran                  
B. Bahan/Materi Kegiatan           
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan               
D. Alat/Instrumen                
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan  

BAB III HASIL KEGIATAN               
A. Hasil
B. Masalah yang Dihadapi            
C. Cara Mengatasi Masalah         

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI                
A. Simpulan       
B. Rekomendasi              

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 

Itulah materi Best Practice yang disampaikan Bapak Budi Setyarso, M.Pd di grup Edukasi IPS.  Bagi bapak dan ibu guru yang membutuhkan contoh Best Practice milik Bapak Duduh Duha, S.Pd silakan