FLASHNEWS

Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu-Budha

Oleh : Eko Prasetyo Utomo, S.Pd., M.Pd.
SMP Negeri Model Terpadu Bojonegoro

Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat mendiskripsikan masuknya kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia
Siswa dapat mendiskripsikan pengaruh Hindu-Buddha terhadap masyarakat Indonesia
Siswa dapat mengidentifikasi kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Siswa dapat mendiskripsikan peninggalan-peninggalan masa Hindu-Buddha


Materi IPS Kelas 7 Semester Genap Tentang Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu-Budha

Berikut Kerajaan-kerajaan Pada Masa Hindu-Budha di Indonesia : 

Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai berdiri sekitar abad ke-5. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Informasi tentang awal mula Kutai diketahui dari Yupa. Ada tujuh buah Yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli untuk mengetahui sejarah Kerajaan Kutai. Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan.

Kundungga mempunyai anak bernama Aswawarman dan cucu yangbernama Mulawarman.Dua nama terakhir merupakan nama yang mengandung unsur India. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Hindu pada keluarga kerajaan itu  sudah mulai masuk pada masa Kundungga yang dibuktikan dengan diberikannya nama Hindu pada anaknya.

Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua di Pulau Jawa yang diperkirakan berdiri pada abad ke–5 Masehi.Berdasarkan catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.  Sumber sejarah mengenai kerajaan Tarumanagara diketahui dari prasasti-prasasti yang ditinggalkannya. Prasasti itu menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta salah satunya adalah prasasti  Ciaruteun.

Raja yang terkenal dari Kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman. Ia dikenal sebagai raja yang gagah berani dan tegas. Ia juga dekat dengan para brahmana dan rakyatnya. Ia raja yang jujur, adil, dan arif dalam memerintah.

Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke-7 Masehi. Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Indonesia. Kerajaan ini mampu mengembangkan diri sebagai negara maritim dengan menguasai lalu lintas pelayaran dan perdagangan dari Selat Malaka, Selat Sunda, hingga Laut Jawa. Kerajaan Sriwijaya diperkirakan terletak di Palembang, di dekat pantai dan di tepi Sungai Musi.

Raja yang terkenal dari Kerajaan Sriwijaya adalah Balaputradewa. Ia memerintah sekitar abad ke-9 M. Pada masapemerintahannya, Sriwijaya mencapai masa kejayaan. Wilayah kekuasaan Sriwijaya berkembang luas. Daerah-daerah kekuasaannya antara lain Sumatra dan pulau-pulau sekitar Jawa bagian barat, sebagian Jawa bagian tengah, sebagian Kalimantan, dan Semenanjung Melayu.

Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada pertengahan abad ke-8. Kerajaan ini diperintah oleh dua dinasti, yaitu dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan dinasti Sailendra yang beragama Buddha.Kedua dinasti itu saling mengisi pemerintahan dan kadang-kadang memerintah bersama-sama. Mataram Kuno mula-mula diperintah oleh Raja Sanna, kemudian digantikan oleh keponakannya yang bernama Sanjaya.Raja Sanjaya memerintah dengan bijaksana sehingga rakyat hidup aman dan tenteram.

Pada masa pemerintahan Sri Maharaja Rakai Wawa terjadi bencana meletusnya Gunung Merapi yang memporak- porandakan daerah Jawa Tengah. Melihat situasi kerajaan yang tidak aman, Mpu Sindok sebagai pejabat dalam pemerintahan Sri Maharaja Rakai Wawa memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur.

Kerajaan Kediri
Munculnya Kerajaan Kediri berawal dari pembagian kerajaan oleh Airlangga menjadi Janggala dan Panjalu (Kediri). Kedua kerajaan ini dibatasi oleh Kali Brantas. Tujuan Airlangga membagi kerajaan adalah untuk mencegah perpecahan antara kedua putranya. Akan tetapi upaya tersebut mengalami kegagalan.Setelah Airlangga wafat pada tahun 1049 M, terjadi perang antara Janggala dan Panjalu (Kediri). Perang ini berakhir dengan kekalahan Janggala. Kerajaan kembali dipersatukan di bawah kekuasaan Panjalu (Kediri).  Pada masa Jayabaya kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan.

Kekuasaan Kediri berakhir pada masa Kertajaya. Pada masa pemerintahannya, terjadi pertentangan antara raja dan kaum brahmana karena Kertajaya berlaku sombong dan berani melanggar adat. Para Brahmana kemudian mencari perlindungan kepada Ken Arok yang merupakan penguasa di Tumapel. Pada tahun 1222 M, Ken Arok dengan dukungan kaum Brahmana menyerang Kediri. Kediri dapat dikalahkan oleh Ken Arok.

Kerajaan Singasari
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singhasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Kerajaan Singhasari mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Kertanegara. Ia bercita-cita meluaskan kekuasaannya meliputi seluruh wilayah Nusantara. Kertanegara berhasil memperluas kekuasaan ke beberapa daerah diantaranya Bali, Kalimantan Barat Daya, Maluku, Sunda, dan Pahang.  Akhir kerajaan Singhasari diserang oleh Jayakatwang dari kerajaan Kediri, Raden Wijaya yang merupakan menantu Kertanegara berhasil meloloskan diri.

Kerajaan Majapahit
Majapahit adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang berdiri dari sekitar tahun 1293 M. Kerajaan Majapahit dianggap sebagai kerajaan Hindu-Buddha yang terbesar dalam sejarah Indonesia. Munculnya Kerajaan Majapahit erat hubungannya dengan keruntuhan Kerajaan Singhasari. Ketika Singhasari diserang oleh Jayakatwang, Raden Wijaya yang merupakan menantu Kertanegara berhasil meloloskan diri.

Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa Hayam Wuruk yang memerintah tahun 1350 – 1389 M. Pemerintahan Hayam Wuruk dibantu oleh Gajah Mada. Menurut kitab Nagara kertagama, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.

Kejayaan Majapahit mulai mengalami kemunduran setelah pemerintahan Hayam Wuruk berakhir. Raja-raja yang berkuasa tidak mampu mengembalikan kejayaan Majapahit, Di samping itu, terjadinya perang saudara yang dikenal dengan Perang Paragreg pada tahun 1401-1406 M menyebabkan kekuatan Majapahit melemah. Unsur lain yang menyebabkan semakin mundurnya kerajaan Majapahit adalah meluasnya pengaruh Islam pada saat itu. Kerajaan Majapahit akhirnya runtuh setelah mendapat serangan pasukan Demak di bawah pimpinan Adipati Unus.

Untuk presentasi Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu-Budha karya Bapak Eko Prasetyo Utomo, S.Pd., M.Pd. silakan lihat di sini