FLASHNEWS

Teknik Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal atau KBM (Ketuntasan Belajar Minimal)



Menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) atau sekarang disebut KBM (Ketuntasan Belajar Minimal), tentu saja ini bukan hal baru, karena konsepnya adalah konsep lama. Tetapi selalu saja perlu di update, karena pada praktiknya masih banyak diantara kita yang belum mampu merumuskan KKM sendiri, disesuaikan dengan karakteristik masing-masing sekolah.


Dasar pembuatan KKM adalah Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016, tentang standar penilaian, silakan didownload di sini 


Sebelum menetapkan KKM, setiap guru telah melakukan analisis KI, KD, Indikator,  Materi, Buku Sumber, Media, dan telah menyusun Rencana Penilaian.


KKM = Kriteria ketuntasan minimal. Ini dihitung oleh masing-masing guru mata pelajaran. Setidaknya kalau di satu kelas paralel ada dua guru, maka penghitungannya dilakukan bersama. 


Setelah dihitung oleh guru mapel, ditetapkan oleh sekolah melalui surat penetapan KKM pada awal tahun pelajaran. Lengkapnya ada berita acara penetapan KKM untuk semua mapel dalam satu sekolah. Kemudian didokumentasikan di sekolah.


Apa saja yang ditetapkan KKM nya dalam satu mapel?

KI 1

KI 2

KI 3

KI 4.


Selama ini kebanyakan guru hanya menghitung KKM untuk KI 3 dan KI 4 saja. Tetapi karena memang penilaikan KI 1 dan KI 2 bersifat subyektif, normatif, kualitatif, maka tidak perlu ditetapkan KKM-nya. Cukup dengan minimal Baik.


KI 3 aspek pengetahuan. 

Dihitung mulai dari  KKM indikator, KKM KD, KKM KI, KKM Mapel. 


Ini tergantung berapa jumlah indikator yang dikembangkan. Terbaru, indikator dikembangkan dari KD tidak perlu banyak, asal sudah mencakup tujuan pembelajaran. 


Logisnya, satu indikator diuji dalam satu kali penilaian. Jadi satu PH, satu indikator, satu KKM. Ini lebih mudah mengaitkannya.


KI 4 adalah aspek ketrampilan

Untuk menentukan berapa banyaknya KKM dalam 1 KD? Ini juga fleksibel. Tergantung gaya guru mengajar. Guru yang teoritis, deskriptif,  mungkin cukup satu KKM per KD. Tapi guru yang mengajar dengan metode yang mengaktifkan siswa, PAIKEM, banyak praktik dan tugas, presentasi, maka banyaknya KKM ketrampilan sesuai dengan berapa kali penilaian ketrampilan terhadap siswa.


Intinya, KKM pada tahap awal adalah kriteria minimal yang harus dicapai siswa melalui penilaian harian, atau penilaian oleh pendidik.


Bagaimana menentukan KKM? Komponen apa saja yang harus dihitung?

Tiap indikator yang akan ditentukan KKM nya, dihitung atas dasar:

1. Kompleksitas

2. Daya Dukung

3. Intake siswa


1. Kompleksitas

Adalah tingkat kerumitan dari materi ajar dibandingkan dengan karakteristik siswa yang akan mempelajarinya. Artinya tingkat kerumitan ini dilihat dari segi siswa, bukan dari segi guru. Jangan sampai karena gurunya S2 yang pintar Bahasa Inggris, dll. Kemudian semua materi dianggap mudah atau tidak kompleks.

Rentang kompleksitas:

Tinggi   : 50 - 64

Sedang : 65 - 80

Rendah : 81 - 100


Misalnya untuk Indikator : Menjelaskan hubungan antara iklim dengan aktivitas penduduk, ini dianggap kompleksitasnya tinggi, maka ditentukan 60. 


2. Daya Dukung.

Daya Dukung mencerminkan berbagai instrumen pembelajaran yang tersedia di suatu sekolah.

Misal :

Guru

Alat pelajaran

Alat praktik

Laboratorium alam

Situasi sekolah, dsb.

Rentang daya dukung dibalik dengan kompleksitas, rendah, sedang, tinggi.

Misalnya saat ini pembelajaran IPS secara online. Sedangkan siswa yang memiliki hp android hanya 70%. Pulsa juga sulit, sinyal kurang bagus. Guru kurang menguasai berbagai aplikasi pembelajaran online. Maka Daya Dukung rendah, ditetapkan 55.

Jadi tiap Indikator, bisa ditetapkan daya dukung yang berbeda-beda.


3. Intake Siswa.

Adalah kondisi kesiapan siswa untuk menerima materi pelajaran baru. Idealnya tiap siswa memiliki intake yang berbeda. Tapi tentu sulit bagi guru untuk menghitungnya. Maka seluruh siswa disamakan.

Begitu juga untuk tiap indikator, intake siswa ini sama. 

Boleh beda untuk intake KI 1, KI, 2, KI 3, dan KI 4.

Tetapi untuk KI 3, seluruh indikator intake-nya sama.

Darimana menghitungnya?

- pre tes, kalo mungkin diadakan.

 - nilai masuk kelas 7

- hasil penilaian semester sebelumnya.


Apa kriterianya?

1. Nilai terendah atau minimum. Jika ditetapkan atas dasar nilai seleksi masuk, NHUSBN, NRR, bisa diambil nilai terendah karna ada siswa yang ditolak.

2. Mean atau nilai rata-nilai. Ini cukup adil.

3. Median, atau nilai tengah.

4. Modus, atau nilai yang paling sering muncul. 


Silahkan mau pakai yang mana. Jangan di kira-kira

Nah, sampai sini mungkin ada yang merasa perlu dikonfirmasi?

Karena saya lihat banyak yang menentukan intake beda-beda tiap indikator.


Bagaimana urutan menghitung KKM?

1. Buat format atau tabel yang sudah mencantumkan KI, KD, INDIKATOR.

2. Tentukan KKM tiap indikator berdasarkan kompleksitas, daya dukung, intake.

3. Rata-rata semua indikator dalam satu KD adalah KKM KD

4. Rata-rata KKM KD dalam satu KI adalah KKM KI

Biasanya dalam satu semester IPS ada 2 KD.

5. KKM KI = KKM mapel untuk masing2 aspek. (Sikap, pengetahuan, ketrampilan)


Apakah KKM harus tinggi?

Apakah KKM harus naik setiap semester?


KKM tetap dihitung sesuai kenyataan. 

Masalah naik atau tidak itu tidak masalah. Mungkin kondisinya berbeda.

Misal KKM 68, ternyata setelah penilaian semua siswa nilainya di atas 70. Ini bagus. Guru tidak repot remedial.


Tindak lanjut:

Nilai di bawah KKM > Remedial

Nilai mencapai KKM atau diatas KKM> Pengayaan.


< 25% di bawah KKM, remedial individual.

26 % - 50 % di bawah KKM, Remedial Kelompok.

Di atas 50% remedial semuanya.


Coba terapkan dalam format berikut : 



Ini format dengan jumlah indikator yang di padatkan.

Banyak model format lainnya yang dibuat oleh teman-teman kreator, tidak masalah. Yang penting kalau sudah ditetapkan KKM-nya, ya dilakukan penilaiannya.



Ini yang ada rentangnya. Tapi tolong dikoreksi sendiri mana yang kurang pas.



Sementara cukup dulu ya materinya, silahkan yang sudah punya KKM jadi di share ke grup Edukasi IPS.