FLASHNEWS

Penelitian Pengembangan dalam Konteks Kenaikan Pangkat

Penelitian Pengembangan dalam Konteks Kenaikan Pangkat - Tema ini merupakan tema pembelajaran Edukasi IPS pada hari ini Jumat, 11 Desember 2020 yang disampaikan oleh narasumber kita bapak Yudi Baharudin, S.E., M.Pd.



Adapun paparan materinya adalah sebagai berikut:

Bapak/Ibu yang berbahagia, seperti pernah kami bahas sebelumnya bahwa publikasi ilmiah bidang penelitian sangat beragam, termasuk disini adalah penelitian pengembangan atau R&D. Oleh karena itu, fokus pembahasan kami malam ini adalah penelitian pengembangan dalam konteks kenaikan pangkat.
Ijinkan kami menyampaikan Slide 1
Jenis Penelitian Pengembangan

Jenis-jenis Penelitian Pegembangan atau R&D seperti yang ditampilkan pda gambar adalah 
a. Pengembangan Media/Alat
b. Pengembangan Metode Pembelajaran
c. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
d. Pengembangan Sistem Evaluasi
e. Pengembangan Bahan Ajar

Dapat kita lihat dislide tersebut bahwa penelitian pengembangan pun banyak ragamnya. Namun  jenis penelitian pengembangan yang paling banyak dilakukan oleh guru adalah pengembangan MEDIA/ALAT PEMBELAJARAN serta pengembangan METODE PEMBELAJARAN. Sebab kedua jenis pengembangan ini banyak dilombakan di berbagai level, mulai dari level daerah hingga nasional, dan merupakan penelitian favorit para juara inovasi. Namun sekarang, bagaimana karya bapak/Ibu tersebut dapat dinilai sebagai pemerolehan angka kredit pada unsur Publikasi Ilmiah, sehingga menjadi penghargaan tersendiri bagi Bapak/Ibu.

Adapun sistematika penelitian pengembangan hampir sama dengan jenis penelitian lain, yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian PENDAHULUAN, kita dapat menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan, spesifikasi produk yang diharapkan serta asumsi yang merupakan batasan pengembangan.

Pada bab KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR kita dapat memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian kita, serta membuat kerangka pikir yang diperlukan untuk penelitian pengembangan yang kita buat.

Selanjutnya pada bagian ketiga adalah METODE PENELITIAN yang terdiri dari paparan tentang model pengembangan yang digunakan, prosedur pengembangan, serta ujicoba produk.

Pada bab HASIL PENGEMBANGAN, memuat diantaranya deskripsi dari pengembangan yang kita lakukan, data ujicoba, analisis data, revisi produk dan kajian produk akhir.
Terakhir adalah bagian penutup yaitu KESIMPULAN DAN SARAN.

Yang paling penting dalam melakukan penelitian pengembangan, sehingga merupakan ruhnya dari penelitian pengembangan adalah penggunaan model pengembangan dalam penelitian kita. Ada beberapa pilihan model pengembangan yang dapat kita pilih, diantaranya adalah: Model Dick & Carey, Model Borg & Gall, Model Addie, Model Sugiyono, 4D dan lain-lain. Setiap model pengembangan tentu saja memiliki keunggulan masing-masing.

Contoh Model Penelitian Pengembangan
Contoh Model Penelitian Pengembangan Sugiyono


Langkah awal dalam penelitian pengembangan model Sugiyono adalah identifikasi potensi dan masalah dalam kelas. Lalu dilakukan pengumpulan data sebagai dasar untuk pembuatan desain produk. Lalu, tidak kalah pentingnya adalah validasi yang dilakukan oleh ahli. Setelah itu dilakukan revisi desain setelah mendapatkan masukan dari para ahli desain. Setelah itu kita dapat melakukan ujicoba produk pada skala kecil. Setelah itu dilakukan revisi lagi sebelum akhirnya dilakukan ujicoba pemakaian pada skala besar, serta pada akhirnya adalah produksi massal atas produk pengembangan yang kita lakukan.


Bapak Ibu yang berbahagia, model Sugiyono di atas adalah salah satu pilihan. Bapak/Ibu dapat memilih sendiri model pengembangan lain yang lebih relevan dengan penelitian pengembangan yang Bapak Ibu akan lakukan. Baik itu model Borg&Gall, 4D ataupun ADDIE.


Berbeda dengan Penelitian Tindakan Kelas yang memiliki siklus-siklus, maka dalam penelitian pengembangan tidak diperlukan siklus. Namun yang ada adalah ujicoba produk baik dalam skala kecil maupun skala besar atau ujicoba lapangan.


Yang cukup penting dalam penelitian, baik itu penelitian tindakan kelas, eksperimen maupun pengembangan (R&D) untuk konteks Publikasi Ilmiah disini adalah perlu memikirkan aspek APIK yaitu Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten. Jadi ketika Bapk/Ibu menyusun karya tulis ilmiah apapun, perlu berpedoman pula pada APIK tersebut. “ASLI”, bermakna bahwa penelitian yang dilakukan adalah benar-benar dilakukan oleh bapak/Ibu, bukan merupakan plagiasi dari penelitian orang lain, bukan pula hasil inovasi orang lain yang dikutip seluruhnya, serta konsisten dengan data-data yang disampaikan. “PERLU” artinya, penelitian yang dilakukan sesuai dengan bidang tugas bapak Ibu. “ILMIAH” artinya bahwa penyusunan laporan harus mengikuti kaidah keilmiahan yang berlaku. “KONSISTEN” bermakna bahwa  penelitian tersebut belum daluwarsa untuk diajukan.


Yang terakhir adalah, bahwa hasil penelitian pengembangan ini tetap perlu diseminarkan atau didiseminasikan kepada teman sejawat lainnya, yang dihadiri oleh minimal 15 orang guru yang berasal dari 3 sekolah di sekitarnya.


Demikian paparan singkat kami tentang Penelitian Pengembangan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. Kebetulan sekarang sedang musim kenaikan pangkat. Dan kebetulan pula banyak guru yang mengajukan jenis penelitian pengembangan, dan sekarang dalam proses penilaian, jadi mohon maaf jika apa yang kami sampaikan masih sangat sedikit. Lebih kurangnya saya mohon maaf. Terima kasih saya ucapkan, Wassalamualaikum Wr. Wb.

Beberapa pertanyaan terkait Penelitian Pengembangan:

1. Untuk penelitian pengembangan media atau metode apakah harus bener2 inovatif belum pernah digunakan oleh siapapun?

Yudi Baharuddin: sebagai bentuk inovasi kita tidak boleh menjiplak 100% karya orang lain. Namun kita dapat melakukan modifikasi atau pembaruan dari model atau media yang pernah digunakan oleh orang lain. Jadi tidak mesti benar-benar baru. Lakukan modifikasi terutama jika ditemukan kekurangan dari media tersebut. sehingga kita dapat memperbaiki kekurangan tersebut.

2. Apakah seminar harus tiga sekolah dr sekolah sekitar? Padahal sekolah kita banyak gurunya.

Yudi Baharuddin: Harus pak. Kecuali utk daerah 3T dan SILN.

3. Materi ini baru buat saya, Produk kan identik dengan sebuah benda..., Lha produk yang bisa diujicobakan dalam ranah IPS contohnya apa... Kemudian uji cobanya bagimana ...
Mohon pencerahannya...
Terima kasih

Yudi Baharuddin: Banyak sekali contohnya bu, beberapa inovasi pembelajaran tingkat nasional pernah dimenangkan guru IPS melalui inovasinya. Yang paling kekinian tentu saja melalui produk "media pembelajaran interaktif" berbasis html5. Misalnya edugame IPS.
 
4. Untuk penelitian R&D ini apakah ada batas waktunya..?
jika ada, sampai berapa lama
Terima kasih..

Yudi Baharuddin: Oh iya bu, benar sekali pertanyaan ibu, batas waktu untuk pengajuan usulan adalah pada periode kenaikan pangkat. Makudnya jika inovasinya dilakukan pada periode kenaikan pangkat sebelumnya, maka tidak bisa dinilai.

5. Saya sangat tertarik dengan sajian materi dengan tema : jenis penelitian pengembangan. 
Tapi saya ingin mengetahui apa perbedaan yang urgen antara penelitian pengembangan dengan tindakan kelas. 
Maaf saya masih minim dengan hal ini. Trin

Yudi Baharuddin:
Jika pada RnD, maka kita dituntut untuk menghasilkan satu produk baik itu berupa "media", "alat", atau "metode". Jika ditemukan kelemahan pada alat atau media tsbt, maka fokus kita adalah melakukan lerbaikan pada alat/media inkvasi tsbt

Sedangkan di PTK, kita bisa menggunakan Alat, media atau metode inovasi kita untuk mengatasi masalah di kelas yang pelaksanaannya dilakukan dalam siklus siklus.

6. Dari Irham di Edu 8, zin bertanya,Pak Yudi.

Dari paparan diatas, model penelitian yang paling banyak digunakan apa?
Mengapa dinamakan model Sugiyono?

Jawabannya :
Mohon maaf pak saya tidak punya data, yang paling banyak yang mana.
Karena didesain oleh pak Sugiyono.
Kalau saya bisa menemukan model pengembangan yang baru, akan saya namakan "model   Yudi"...hehe guyon pak

sebagai tambahan bapak, saya banyak memeriksa penelitian pengembangan berdasarkan model Borg and Gall

7. PTK biasanya diseminarkan seandainya cuma ada 2 sekolah sekitar nya bagaimana?
Yudi Baharuddin: Rulesnya memang harus 3 sekolah bapak/ibu, tetapi biasanya penilai juga punya pertimbangan sendiri karena mereka juga mengetahui situasi dan kondisinya. Bisa saja ada kebijaksanaan terkait jumlah sekolah tsbt jika memang sulit menghadirkan 3 sekolah

8. Bagaimana Model Borg and Gall itu?
Yudi Baharuddin:
Model Penelitian Borg and Gall


9. Mohon izin bertanya, saya belum paham betul tentang penelitian pengembangan terutama dalam proses penilaian, siapa yang melakukan penilaian. mhn maaf, lalu hasil penelitian pengembangan itu bobot nilai maksimalnya brp point

Yudi Baharuddin: Mungkin penilaian yg bapak maksud adalah validatornya pak. Ada validator media, biasanya sih dosen, atau guru senior

10. Rulesnya memang harus 3 sekolah bapak/ibu, tetapi biasanya penilai juga punya pertimbangan sendiri karena mereka juga mengetahui situasi dan kondisinya. Bisa saja ada kebijaksanaan terkait jumlah sekolah tsbt jika memang sulit menghadirkan 3 sekolah

Ikhsanto: Harus sederajat atau bisa beda tingkatan master?

Yudi Baharuddin: Rulesnya sederajat master

11. Utk validasinya ke siapa ya, klo jaman mahasiswa dulu ke dosen atau tim ahli. Klo misal guru mau buat Rnd,ke siapa ? Terima kasih

Yudi Baharuddin: Terima kasih pertanyaannya bu. Mhn maaf jika salah. Memang benar bahwa satu kesulitan RnD adalah validator, namun kita bisa minta bantuan dr dosen dr kampus terdekat, atau bisa dari guru senior jika memang tidak ada. 

12. Klau penelitian pengembangan ini berhasil nilai di PAK berapa ya?

Yudi Baharuddin: sama seperti ptk bu, poin 4 jika memenuhi syarat.

13. Biasanya PTK diseminarkan lewat mgmp apakah RnD juga bisa diseminarkan lewat mgmp? Apa sdh ada yg pernah melakukannya?

Yudi Baharuddin : Boleh bu lewat mgmp krn mewakili banyak sekolah. 

Semoga bermanfaat